Romance is a Bonus Book

Romance is a Bonus Book

Scene awal drama berjudul Romance is a Bonus Book ini dimulai dari sebuah upacara pernikahan, dimana pengantin wanitanya melarikan diri dari altar dan bersembunyi di dalam mobil sahabatnya. Kisah ini terpotong, dan langsung fast forwarding ke beberapa tahun berikutnya dimana sang wanita sudah menjadi seorang ibu dan dalam ambang perceraian dengan suaminya. Ya, mereka jadi menikah.

Sang wanita, Kang Dan-i adalah ibu rumah tangga biasa yang pasca bercerai harus berusaha menghidupi anaknya. Mencari pekerjaan, tapi sulit ditemukan karena dia pernah off karir selama mengasuh anak. Sehingga ketika melamar pekerjaan, track record ini tercatat sebagai kendala utamanya. Kang Dan-i akhirnya diam-diam bekerja di rumah sahabatnya, Cha Eun-ho, seorang chief editor dan penulis di sebuah perusahaan penerbitan rintisannya bersama beberapa temannya dan dosen literasi di sebuah institusi pendidikan.

Ketika perusahaan penerbitan ini mencari karyawan baru, Dan-i melamar dan lolos. Berbagai masalah di dunia kerja dan dinamika usaha penerbitan menjadi latar belakang utama cerita ini. Juga beberapa kisah romantis juga hadir, terutama antara Eun-ho dan Dan-i, tentunya.

Romance is a Bonus Book atau selanjutnya saya singkat RIBB adalah drama Korea pertama yang saya tonton beberapa bulan lalu. Saya memang newbie di dunia KDramaland, yang awalnya bertahan nggak mau tergoda menonton episode demi episode drama yang saya yakin bakal “menyihir” saya. Itu juga alasan utama saya menolak, karena khawatir terbius dan terikat berkepanjangan.

Berawal dari rasa penasaran dengan latar belakang cerita yang membahas dunia buku dan penerbitan, saya akhirnya menjajal drama yang dibintangi Lee Jong Suk dan Lee Na Young ini. Dari sejak episode pertama, saya langsung jatuh cinta dengan ide cerita, angle dan cinematografi, alur dan tentu saja akting para pemainnya.

Bukan hanya pemain utama, tapi pemain pendukungnya juga keren-keren. Tapi maaf, saya lupa nama-nama mereka.

Jong Suk memerankan Eun-ho dan Na Young memerankan Dan-i, keduanya punya karakter yang menarik. Meskipun saya nggak terlalu suka kisah-kisah noonaromance dimana si perempuan lebih tua, tapi dalam kisah ini Dani, meskipun lebih tua tapi dia sangat rapuh. Baik secara psikologis maupun kondisi sosial ekonominya. Sehingga ketika di awal Dan-i diam-diam bekerja sebagai maid dan tinggal di lotengnya Eun-ho selama beberapa waktu tanpa ketahuan, menunjukkan dia memang butuh dukungan dari sahabatnya itu.

Saya selalu suka kisah persahabatan yang berujung pada cinta. Kayaknya masuk akal banget ya, dari dua orang yang sudah saling mengenal dan akhirnya tumbuh rasa sayang dan cinta. Dan saya paling nggak suka kisah tentang love at first sight, yang biasanya berawal dari fisik aja.

Dunia penerbitan digambarkan detil banget dalam kisah ini. Bagaimana mereka menyeleksi karya penulis dan bekerja sama dengan illustrator, kantor mereka yang nyaman dan punya perpustakaan besar serta pantry yang rapi. Tim kerja yang solid dan seru, sehingga dari rekan kerja bisa menjadi teman main bareng bahkan sahabat. Yang bikin saya kaget adalah sebuah fakta, bahwa buku-buku yang diretur dari distributor dan toko-toko buku akan dihancurkan dan menjadi shredded papers. Sedih aja lihatnya, membayangkan lembaran-lembaran kertas dan tulisan-tulisan yang dibuat penuh perjuangan, akhirnya tidak berdaya dihancurkan untuk dijadikan bentuk lain.

Bagian romance yang paling saya suka di drama ini adalah, ketika Eun-ho diam-diam menyelipkan warming pad di dalam saku jaket Dan-i, ketika Dan-i akan keluar menemui Seo-joon, cowok yang lagi dekat sama dia. Dan seperti yang kemudian saya lihat di drama Korea lain, perhatian-perhatian kecil itu selalu memikat. Misalnya ketika memasukkan tangan pasangannya ke kantong jaketnya supaya hangat, ngucek-ngucek sebagian kepala dan sejenisnya. Ih, iya saya mah memang receh banget, ngeliat yang kayak gini aja meleleh. Oya, saya juga paling suka kalau seseorang memeluk pasangannya dari belakang dengan melingkarkan tangan ke pinggang, aww romantis poll. Harus sering-sering praktikkan ke suami nih kayaknya, terutama kalo doi lagi masak.

Lanjut yaa.

Lewat RIBB saya juga jadi tahu tentang aturan ketenagakerjaan di Korea Selatan, bahwa seseorang yang pernah off karir dalam jangka waktu yang lama, nggak semudah itu bisa masuk kerja lagi lewat jalur profesinya. Karena dianggap vakum dan perlu penyesuaian dahulu. Ini memang pernah saya alami langsung ketika di Australia bahwa mereka juga nggak menerima profesi yang pernah vakum, sehingga harus magang dulu sekian tahun dan dites kembali.

Saya kurang tahu kalau di Indonesia. Untuk profesi dokter gigi (yang saya tahu) memang kalau kita vakum dan nggak memperpanjang surat kompetensi, harus ujian lagi untuk bisa mendapatkan pengakuan kembali secara resmi dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Kolegium Kedokteran Indonesai (KKI). Tapi mungkin ini nggak terjadi pada pekerjaan non profesi ya, selama punya skill dan dibutuhkan bisa aja bekerja di perusahaan tertentu sebagai karyawan resmi.

Hmmm, kira-kira segitu aja sih review singkat saya tentang drama RIBB sebanyak 16 episodes ini. Nggak bisa nulis banyak, karena agak-agak lupa juga. Memori saya mulai terisi oleh kisah drama lain yang saya tonton setelah RIBB. Bintang dari saya untuk RIBB adalah 5 out of 5 stars, saya nggak nemu flaw berarti di sini. Semua terasa make sense, karakter-karakter tokohnya pas dan mengisi satu sama lain.

Gara-gara nonton Romance is a Bonus Book, saya jadi penasaran dengan drama lainnya. Dan selanjutnya, saya menonton W (Two Worlds) yang juga diperankan oleh Lee Jong Suk. Semoga saya bisa bikin reviewnya juga ya.

Share:

11 Comments

  1. August 22, 2019 / 6:42 am

    Aku juga suka Drakor ini mba😊. Salah satu pemantik buat kuliah lagi

    • Anne Adzkia
      August 22, 2019 / 6:44 am

      Wah malah pgn kuliah lagi ya. Kalo aku jadi pengen ngantor mbak, kebayang serunya aja tapi 😅

      • August 22, 2019 / 6:50 am

        Karena kalau ngantor belum nyaman ninggalin anak-anak lama, kalau kuliah kan cuma bentar😁

        • Anne Adzkia
          August 22, 2019 / 6:51 am

          Kata temenku, ngantor nggak seindah itu juga padahal, wkwkwwk.
          Pgn kuliah krn apa mb Wulan? Scene kuliah di RIBB pdhl gak terlalu banyak yaa.

          • August 22, 2019 / 6:53 am

            Bekal nanti berkarya ke depan mba

          • Anne Adzkia
            August 22, 2019 / 6:54 am

            Semangat mbaak, ayo wujudkan 😊😊

  2. August 22, 2019 / 7:38 am

    Alhamdulillah Aku udah kuliah mba, baru masuk 2 minggu ini😁

    • Anne Adzkia
      August 22, 2019 / 7:49 am

      Alhamdulillah mbaa, semoga lancar kuliahnya.

  3. August 23, 2019 / 3:18 pm

    Aku pernah lihat beberapa kali cut scene-nya. Romantis banget ya kayaknya. Cuma aku lagi belum mau nonton Drakor dulu. Bener kata Mbak Anne, sekali nonton susah berhenti. Aku tipe yang gak sabaran juga. Jadi bisa bergadang segala hehehehe.

    • Anne Adzkia
      August 23, 2019 / 3:49 pm

      Nah iya, apalagi kalo udah episode2 akhir. Gak sabar lihat endingnya, bisa dikejar tuh, Lia. Hahahaha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *