Ranu

Ranu

 

ranu

Judul: Ranu

Pengarang: Ifa Avianty dan Azzura Dayana

ISBN: 9786020212678

Penerbit: QUANTA

Ukuran: 11 X 18

Tebal: 316 Halaman

 

    Siapa yang bisa menguasai takdir atas namanya sendiri?

    Kurasa itulah satu-satunya hadiah yang tak Dia berikan kepada ciptaan-Nya yang bernama manusia. Sebab manusia telah lebih dulu Dia hadiahkan sebuah hadiah istimewa bernama kehendak.

    Celakanya, di saat kehendak menjadi berada pada jalan yang terpisah dengan takdir, di situlah hidup seringkali menjadi tak sama lagi.

     Lalu apakah kehendak juga yang membawa para nelayan setia melautkan sauhnya setiap musim menjala? Bukan takdirkah itu? Siapa yang tahu jika salah satu dari mereka sebenarnya ingin menjadi artis sinetron atau bahkan gubernur? Atau menjadi seorang pekerja kantoran seperti aku?

    Apakah kehendak juga yang mempertemukanku dengan Aida? Bukan takdirkah? Sementara saat itu, terpikir pun tidak dalam diriku untuk menautkan hati dengan sebuah ikatan.

    Tuhan, masih bolehkah seorang hamba marah pada-Mu atas semua keadaan di mana kehendak dan takdir jadi berbeda pada ujungnya, padahal keduanya berasal dari tempat yang sama?

 

Ranu, novel kolaborasi dua penulis hebat ini memang nggak diragukan lagi deh. Top markotop. Membacanya, seperti menyatukan kepingan-kepingan puzzle. Banyak hal tidak terduga dari awal  hingga menuju ke akhir.

Tokoh dalam novel ini adalah Ranu, Ayunia, Dios dan Irene. Juga ada tokoh lain yang terlibat, meski secara tidak langsung, tapi cukup berperan dalam plot cerita. Tokoh tersebut adalah Aida dan Bang Fajar, yang diceritakan berupa flashback.

Ranu adalah seorang fotografer, traveler dan Managing Director sebuah perusahaan produksi film dokumenter. Ayunia, seorang backpacker dan fotografer bersama partner in crime-nya Dios. Serta Irene (dibaca Airin), seorang Editor in Chief sebuah majalah ibukota, ChicLife.

Ketika kisah ini dibuka, pembaca disajikan oleh cerita bersetting Baduy yang memukau. Saya sampai membaca bab-bab awal ini berulang-ulang, saking terpukaunya (sambil belajar tentang penggambaran setting yg baik).

Kemudian, seiring cerita ini berlanjut, tokoh-tokoh yang diperkenalkan di awal ternyata saling berhubungan satu sama lain.

Ranu, bekerja sama dengan Dios yang ternyata berpartner dengan Ayunia. Ayunia, ternyata sepupuan Irene dan punya kakak yang dibenci oleh Ranu, gara-gara wanita yang dicintainya (Aida) cinta mati (beneran cinta sampai mati) sama Bang Fajar (kakaknya Ayunia). Ranu sudah lama berhubungan dan saling membenci di dunia maya dengan Ayunia. Ranu ketemu Irene nggak sengaja di pantai.

Ketiga wanita (yang mempunyai panggilan yang sama-Ayunia/Ai, Aida/Ai, Irene/Ai) inilah yang berperan dalam konflik hatinya Ranu.

Kalau dipikir-pikir, kok bisa ya semua tokoh itu saling terkait satu sama lain dan berhubungan begitu erat. Well, tentu saja, penulis merupakan “tuhan” bagi tulisannya, yang bebas menentukan jalan cerita.

Saya salut dengan kepiawaian penulis mencerai-beraikan puzzle-puzzle ini, dan menggabungkannya kembali. Tetap konsisten dan cantik.

Novel berlatar belakang profesi backpacker, adalah gaya khasnya mbak Azzura Dayana. Dan siapa yang nggak kenal dengan gaya mbak Ifa Avianty bertutur. Yang celotehnya riang dan bergaya seperti orang mengobrol, serta banyak disisipi petikan syair dan quotes.

Hanya saja, saya kurang bisa menangkap kekuatan masing-masing karakter di sini. Semuanya hampir mirip satu sama lain. Gaya bicara yang blak-blakan dan gaul ala urban. Misi masing-masing tokoh juga kurang lebih sama, yaitu menyelesaikan proyek membuat film dokumenter. Juga emosional setiap tokoh dipengaruhi oleh rasa berkabung ditinggalkan orang yang sangat dikasihi. Menurut saya (yang masih belajar), persamaan ini bisa jadi satu kekuatan tapi juga kelemahan.

Overall, buku ini recommended karena easy reading, inspiratif dan sarat pesan. Saya selalu suka membaca karya kedua penulis ini karena mendapat tambahan ilmu setiap usai membacanya.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *