
Saya mengenal blog pertama kali saat masih ada Multiply, sekitar tahun 2008. Saat saya bergabung di Multiply, ternyata dunia maya sudah ramai. Saya termasuk terlambat kenal sepertinya. Karena sebagian MPers (sebutan bagi blogger multiply) sudah saling kenal melalui MP dan friendster, situs sosial media yang selalu saya abaikan. Padahal cukup banyak undangan masuk via email dan yahoogroups.
Kiprah saya #tsah di MP nggak banyak. Karena saat itu juga saya sibuk dengan dunia praktik dan klinik, mengasuh satu balita dan satu bayi. Nggak ada urgensinya punya blog. Meski saat itu, saya sudah rajin menulis di buku. Catatan saya ditulis di buku-buku bekas yang saya ambil halaman kosongnya.
Begitu saya kenalan dengan facebook di tahun 2009, barulah saya merasa dunia maya ternyata luas ya. Saya mulai bersentuhan dengan komunitas menulis, bergabung bersama teman-teman untuk menulis antologi dan ikut lomba-lomba menulis di facebook. Dan dari sana, saya mulai kenal blogspot dan wordpress.
Mulai deh coba-coba bikin akun wp dan bs. Jadi saya punya blog di tiga tempat, BS, WP dan MP (begitu sebutan kami untuk platform blog saat itu, biar gampang) Tapi semuanya diisi seadanya dan sesuai mood aja. Malah, saya kebanyakan menulis di note facebook.
Ya, dunia saya di blogging hilang timbul. Tidak pernah serius. Saat teman-teman rajin saling follow, saling komen, saya cuek-cuek aja. Malas blogwalking karena rata-rata blog teman isinya curhatan aja. Paling sahabat-sahabat dekat aja yang blognya saya follow dan baca.
Waktu berjalan dan saya melewatkan blogging untuk lebih konsen mengikuti kelas menulis fiksi online. Guru-guru menulis saya diantaranya mbak Ifa Aviaty (di kelas Ifa Writing School) yang membawa saya ke komunitas IWS dan bersahabat dengan membernya hingga sekarang, kelas berbayar bersama Ari “Kinoysan” Wulandari dan Dyah Prameswari. Ada juga kelas keren gratisan yang dimentori oleh Kang Tasaro GK setiap malam minggu di FB.
Saya suka menulis, terlebih dunia fiksi. Menulis fiksi kadang membuat saya harus meninggalkan bumi tempat saya berpijak selama beberapa saat, ke sebuah alam fantasi yang saya ciptakan. Itu sangat membahagiakan.
Hingga suatu ketika, saat masih tinggal di Australia, saya kepikiran ingin banyak menulis untuk mengeluarkan apa yang ada di kepala. Karena kadang saat melihat sesuatu yang indah, saya ingin menceritakannya ke dalam tulisan, tanpa harus merancang ide seperti saat menulis fiksi.
Saya juga tertarik “ngoprek blog”. Namun ternyata otak saya tidak berhasil mencerna bahasa web. Akhirnya saya minta dibuatkan blog pada teman, berdomain pribadi supaya ada sedikit tanggung jawab untuk mengisinya. Beneran deh, kalau gratisan saya nggak punya beban sama sekali. Jadi semau-maunya.
Blog pertama saya kala itu adalah www.penaventura.com berplatform wordpress. Usianya hanya berlangsung setahun, dan tidak saya perpanjang setelah kena hack. Isinya sih alhamdulillah terselamatkan.
Selesai dengan penaventura, saya “mupeng” banget lihat disain blog cakep bikinan Mak Shinta Ries (siapa sih yang nggak mupeng). Dan jadilah saya minta dibuatkan blog ke Mak Shinta. Dan inilah blog cantik yang amat saya cintai itu. Namun, dengan blog cakep dan malang melintang di grup KEB juga belum menarik hati saya untuk menjadi blogger sebenar-benarnya blogger.
Belum rajin menulis postingan, apalagi membuat review produk/event/dsb. Apalagi karena saya juga berada di Australia, yang nggak memungkinkan ikut kegiatan bersama blogger lain. Saya juga nggak begitu tertarik ikut lomba (saat itu lomba dan give away mulai marak-maraknya), karena nggak bisa.
Buat saya, menulis karena permintaan atau yang ditentukan temanya oleh orang lain nggak mudah. Mungkin bisa, tapi kurang dapet feel-nya alias garing. Saya hanya bisa menuliskan sesuatu berdasarkan pengalaman atau sesuatu yang tertangkap indera saya. Gitu, deh.
Masih menulis tanpa target dan tanpa beban. Biasanya sih saya banyak nulis kalau lagi happy. Justru kalau lagi mumet malah susah nulis (harusnya nulis itu obat stress ya). Dan satu hal lagi, saya hanya bisa mengeluarkan kalimat demi kalimat mengalir saat kondisi ruhiyah saya bagus. Di luar itu, susah banget meskipun lagi banyak ide.
Beberapa bulan menjelang kepulangan ke tanah air, saya kembali membuat blog Sakola Bumi, blog yang dibuat khusus untuk aktivitas homeschooling keluarga. Lumayan punya niche ya, dan ini sangat memudahkan karena banyak sekali aktivitas anak-anak yang ingin saya tulis.
Di luar itu juga saya bikin blog lain yang awalnya hanya untuk belajar disain simpel di blogspot, yaitu www.metamorfolove.blogspot.com, yang rencananya mau saya isi khusus postingan traveling, dan www.perpustakaankecil.blogspot.com, yang isinya sudah saya ekspor semua ke blog ini. Blog oprekan lah ceritanya. Gimana hasilnya? Hancur kan? Wkwkwkwk.
***
Saya menemukan sebuah dunia baru ketika suatu hari saya berangkat ke Gedung Communicasting di area Arteri Pondok Indah untuk bertemu trio kwek….eh trio blogger cantik yang saya kagumi. Sejak awal ketiga orang ini memang sumber inspirasi blogging saya. Dan terceburlah saya di Fun Blogging 5.
Ketika masuk ruangan, bayangan saya akan ketemu blogger-blogger pemula yang baru mau belajar bikin blog dan memulai blogging seperti saya. Alamak, ternyata saya ketemu blogger yang sudah wara-wiri di dunia cyber alias seleb blog ;p. Ada Mak Elisa, Mak Ev, Mak Ophi, Bang Tigor, dan lain-lain. Dan ini bikin saya minder banget.
Saya belum pernah ikut event blogger sama sekali.
It’s got to be the first for everything after all. Sayapun mulai memberanikan diri memenuhi undangan blogger, ikut satu dua events. Mulai ikut tantangan di grup Fun Blogging dan beberapa grup lain. Mulai cari tahu apa sih manfaat jadi blogger beneran, apa itu Alexa, Page Rank, Domain Authority yang sebelumnya terdengar bagaikan makhluk alien, dan bagaimana menulis review yang enak dibaca.
Oya, satu hal penting yang pengin saya ceritain juga yaitu saat kepindahan kami ke Indonesia, tepatnya menjadi tetangga kota Metropolitan, bukan impian saya sama sekali. Saya nggak suka tinggal di kota besar yang crowded dan macet dimana-mana.
Sebelumnya saya tinggal di Bandung, yang meski macet tapi lebih adem. Lalu pindah ke Purwakarta, ke Tanjung (KalSel) dan Emerald (Queensland, Aussie). Semuanya adalah kota kecil, sepi dan nggak punya kemacetan. So, for me this city sucks. Saya suka ngomel kalo nyetir dan nemu orang yang gak patuh aturan.
Semua itu saya rasakan sebelum saya akhirnya mencintai dunia blogging seperti sebelumnya saya cinta menulis fiksi. Ketemu temen-temen blogger dan berjejaring dengan mereka itu membahagiakan. Don’t mention I’m also happy about the money. No one wouldn’t admit it, for sure.
Saya pun bersyukur tinggal sebagai tetangga dekat Kota Metropolitan, city of opportunities and hopes to some people, especially for me. Saya happy aja kesana kemari, menjelajahi tempat baru ditemani GPS yang kadang “menyesatkan”. Belajar dan belajar tentang dunia blogging dari para pendahulu yang kerennya to the moon and back.
Di sanalah cinta itu pertama kali bersemi.
Di FUN BLOGGING.
Wuah, pengalamannya ternyata panjang ya Mbak Anne dalam ngeblognya. Hihihi. Saya dulu juga ngeblog awalnya untuk tsurhat seperti teman-temannya Mbak Anne. Malah sampe sekarang masih susaaaah banget untuk nulis fiksi. Dan yes, Fun Blogging adalah salah satu yang berhasil membuka mata saya tentang betapa luasnya dunia blogging itu.
Sampe sekarang saya masih tjurhat, tapi mayan lah selang-seling ama yang laen. Btw, aku suka bgt blog mas Dani lho. One of my paporit blogs.
Wadoooh mosok aku masuk jajaran seleb blog wara wiri mak. Wong aku juga pemula. Tp sm lho aku ngerasain jg ngeblog di MP n py akun di friendster. Ketebak deh yaa angkatan kita.
Tp beneran stlh KEB…aku banyak belajar ngeblog di FUNBLOGGING.
Oh iya Funblogging 5 was my very first kopdar juga lhooo.
Kayak semacam langkah awal ngeblog dg lbh terarah
Jiaaaaaahahaha dgn friendster ketahuan angkatan tuanya ya? Salah sebut dong eike. Hihihi
Menulis juga punya kisah
🙂
Iya mbak, ada sejarahnya 😉
Wah mbak ternyata suka nulis fiksi juga ????
Udah lama nih nggak nulis fiksi mbak. Kangen banget
Banyak juga pengalamannya ya,
pantas saja tulisannya panjang-panjang dan enak dibaca,
jadi emang ada ilmunya 🙂
terima kasih
Terima kasih ya