Mengurangi Sampah Plastik

Mengurangi Sampah Plastik

Mengurangi Sampah Plastik – Ketika berselancar ke blog pinkynya mbak Ade Anita, saya tertarik pada postingan beliau tentang mengurangi pemakaian plastik dalam kesehariannya. Kenapa? Karena, saya dan keluarga pun sedang memulai ikhtiar yang sama.

Tapi bedanya, kalau saya baru memulai beberapa bulan terakhir aja, dan itupun kadang lupa. Sedangkan mbak Ade dan keluarga sudah memulainya sejak 3 tahun yang lalu. Keren banget.

mengurangi-sampah-plastik

Cerita bagaimana Mbak Ade mulai mengurangi sampah plastik bisa dibaca di sini: No More Plastic Bag

Bayangkan deh, kalau kita setiap hari belanja ke tukang sayur dan si penjual sayur membungkus belanjaan kita menggunakan plastik. Maka berapa banyak plastik terbuang begitu saja dan menghasilkan sampah?

Lho kan, plastiknya digunakan lagi!

Iya, betul. Plastiknya bisa dipakai lagi. Namun setelah itu tetap berakhir di tempat sampah, bukan? Dan kalau teman-teman membaca berita-berita penemuan para aktivis lingkungan hidup yang ditayangkan di televisi atau kita baca di majalah/koran, kita pasti speechless deh.

Seperti cerita mbak Ade yang menonton Discovery Channel dan melihat kisah kura-kura yang terbelit kantong plastik, atau lumba-lumba yang terjerat tali ikat plastik, hingga bangkai hewan yang di dalam perutnya ditemukan limbah plastik.

Ya, sampah kita banyak yang masih berakhir ke laut. Dan begitu satu dua sampah masuk ke perairan, maka dalam beberapa waktu, ekosistem perairan ini akan berubah. Keasaman air juga berubah. Zat-zat berbahaya yang dikeluarkan limbah akan merusak perairan kita. Ugh, sedihnya.

Kalau saya sendiri tergerak mulai mengurangi pemakaian plastik dari plastic bags ataupun kemasan, sejak lihat review film TRASHED (sedihnya gak ikut nonton) yang bercerita tentang bagaimana sampah akan berakhir. Karena panjang pendeknya perjalanan sebuah plastik (terlebih karena proses penguraian plastik oleh mikroorganisme di tanah menghabiskan waktu 1000 tahun) semua akan berakhir menjadi sampah, baik di laut (perairan) maupun di tanah (daratan). Sedih membayangkan beban bumi kita menanggung bahan-bahan yang sulit terurai bahkan yang membahayakan bagi penghuninya.

Mbak Ade berusaha mengurangi plastik dengan menggunakan tas-tas belanja lipat. Memang jadinya kita harus membawa tas belanja itu dari rumah. Kalau saya sih memakai kantong belanja yang bentuknya seperti jaring-jaring. Kantong ini bermanfaat banget buat digunakan saat belanja ke pasar tradisional maupun supermarket.

Ini tas lipatnya mbak Ade

Kalau ke pasar tradisional, saya biasanya bawa troli keranjang sendiri dan disana minta semua belanjaan dibungkus koran bekas. Kalau ada beberapa produk yang gak bisa dibungkus kertas, saya keluarin deh kantong belanja saya. Misal untuk membeli buah, telur atau sayuran yang agak banyak.

Di supermarket juga kita disediakan plastik transparan untuk mengantongi bahan-bahan sebelum ditimbang. Gantinya, saya pakai kantong belanja ini juga. Kita boleh kok menggunakan selain plastik supermarket. Jadi bisa mengurangi sampah plastik kan.

Saat belanja ke Supermarket pakai kantong ini

Saat belanja ke Supermarket pakai kantong ini

Mengurangi penggunaan plastik ini, seperti kata Mbak Ade adalah lifestyle atau gaya hidup. Kita bisa melakukannya secara perlahan, yang penting punya niat ingin membersihkan bumi. Jadi jangan hanya relawan-relawan greenpeace yang peduli, namun kita juga harus peduli. Minimal dari hal-hal yang paling kecil.

Oya, saya juga pernah cerita tentang mengadakan event minim sampah (menuju zero waste) bersama teman-teman Klub Oase. Ternyata kita bisa lho secara bersama membangun energi positif untuk mencintai lingkungan.

Ceritanya bisa dibaca di sini: Event Zero Waste

Kita bisa memulai mengurangi sampah plastik dengan cara-cara sederhana seperti berikut ini:

 

tips-mengurangi-sampah-plastik

  1. Menggunakan keranjang, kantong belanja atau tas lipat seperti yang dilakukan Mbak Ade.
  1. Memilah sampah rumah tangga, dan meletakkan sampah plastik di tempat yang kering agar bisa di recycle/upcycle.
  1. Mengurangi belanja bahan-bahan berkemasan plastik. Misalnya mie instan yang banyak banget pembungkus plastiknya.
  1. Mengampanyekan membuang sampah di tempatnya, dan kalau ada tempat sampah khusus untuk jenis sampah yang berbeda, ikuti aturannya.
  1. Meng-upcycle bahan-bahan dari plastik menjadi produk yang bermanfaat, bahkan bisa berdaya jual. Seperti membuat pot bunga, wadah pensil, kotak perkakas, dan lain-lain. Atau mengirimkannya ke bank sampah untuk dilakukan recycle.
  1. Membawa kotak makan dan botol minum sendiri kemanapun kita pergi.

Enam hal di atas sepertinya sulit dan berat dilakukan, dan memang iya. Kita gak perlu melakukannya sekaligus, tapi satu-persatu dan perlahan. Yuk, kita selamatkan bumi bersama.

 

 

 

 

Share:

19 Comments

  1. December 18, 2015 / 1:17 am

    wah… kok kita bisa kebetulan samaan gitu ya membidik tema ini anne? hahaha… toss dulu ah.
    semula aku tertarik dengan kegiatan home schoolingmu… tapi itu ada di blogmu yang lain. Aku mau nulis tentang journeymu, eh, itu dibahas di blogku yang lain. hahahah… ternyata kita masing-masing punya beberapa blog ya. Lalu aku tertarik baca artikelmu yang tentang zero waste dan kelanjutannya… wah… itu konsenku juga anne. Pucuk dicinta ulampun tiba banget. Makasih ya untuk pencerahan dan kerjasamanya. Suka deh dengan tampilan blogmu di hape. Ramah dan cepat.

    • Anne Adzkia
      December 18, 2015 / 6:12 am

      Iyaa, sehati kita. Trims mbak Ade, aku jd dapat byk pencerahan nih.

  2. dede
    December 18, 2015 / 12:56 am

    Wuih senang mbak baca postingan ini. Saya setuju sekali dan kebetulan saya lagi demen2nya misahin sampah plastik dan kertas dan sampah basah. Senang sekali rasanya ketika sampah2 plastik saya masuk ke kontainer khusus plastik… Thanks for sharing 🙂 Salam kenal…

    • Anne Adzkia
      December 18, 2015 / 6:11 am

      Waaah kereeen

  3. Inayah
    December 18, 2015 / 3:56 pm

    sudah jalan setahun yang ini. meski mba mba toko suka aneh kalau aku bilang “ngga usah diplastikin ya mba”

    • Anne Adzkia
      December 18, 2015 / 4:19 pm

      Kalo di pasar aku biasa belanja, malah mereka seneng lho. Wah go green ya, bu. gitu kt mereka

    • Anne Adzkia
      December 21, 2015 / 10:25 pm

      Sepakaaaat 😀

  4. December 26, 2015 / 10:51 pm

    Setuju, Mbak! Apalagi kalau belanjaan bisa ditenteng / dimasukin tas, mending gak usah minta kantong plastik.

    • Anne Adzkia
      December 26, 2015 / 11:09 pm

      Iya mbak. Masuk tas kita langsung ya.

  5. Gioveny
    December 26, 2015 / 9:50 pm

    Aku masih belajar nih mbak mengurangi sampah plastik.. Kemana-mana masih demen pake plastik minimarket soalnya hehehe

    • Anne Adzkia
      December 26, 2015 / 9:53 pm

      Aku juga masih suka lupa. Barusan aja abis dr Giant lupa bawa kantong *tepokjidat*

  6. December 27, 2015 / 11:21 am

    kadang aku juga sebel kalau kebanyakan plasti mbak pas belanja, bikin sampah numpuk di rumah. Aku kadang lupa bawa tas rwcyclenya 🙁 padahal ini penting banget ya

    • Anne Adzkia
      December 27, 2015 / 11:30 am

      Kalo aku, suka manfaatin plastik belanjanya spy gak lgsg jadi sampah. Walopun tetep yaa, ujung2nya berakhir di tmpt sampah juga.

  7. December 27, 2015 / 3:30 pm

    Hmm kalau aku belanja bulanan nggak di plastik tapi di kardus. Itu sudah sejak 2011 belanja bulanan di satu tempat yang nggak kasih kantong plastik. Satu sisi saya juga ga tahan ama tas kresek hitam. Bau skali. Di rumah masih usaha juga diet kantong plastik. Hanya saja kalo bebelanja belakangan jarang pake tas kresek. Eh ya kalau di ambon namanya’tas baribot’ artinya ‘tas beribut alias berisik’. Hehhee. Makasih pencerahannya, mba

    • Anne Adzkia
      December 27, 2015 / 3:40 pm

      Kalo di Jabodetabek saya jarang lihat kresek hitam, skrg banyak pakai yg putih atau bening. Tapi ya kurang lebih aja ya 🙂

  8. September 6, 2016 / 5:22 pm

    Halo mba Anne.. salam kenal. kalau mau mengurangi sampah pembalut, bisa coba pakai Moon Cup mbak. cukup punya 1, bisa dipakai ulang hingga bertahun-tahun. Lebih nyaman, lebih hemat, lebih ramah lingkungan.

  9. Wildah
    April 15, 2018 / 12:28 pm

    Mba mau tanya beli tas jaring buat tempat sayur dan buah kaya gitu dimana ya?
    Terimakasih

    • Anne Adzkia
      April 15, 2018 / 12:38 pm

      Aku beli di temenku sih, coba cari di toko2 online mbak, sepertinya ada

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *