
Gambar adalah bahasa universal, gambar adalah media anak berkomunikasi dengan sekitarnya. Orang tua terkadang lupa, memandang anak dengan kacamatanya. Untuk itu buku ini hadir. Yuk selami dunia anak, lewat bahasa dan cara pandang anak, bukan cara pandang kita… orang tua (DK. Wardhani).
Celoteh anak, selalu seru untuk diingat dan dikenang kembali. Karena semuanya tidak akan terulang. Sayangnya, saya bukan termasuk orang yang rajin menyimpan rekaman celoteh anak. Tapi saya punya beberapa teman yang rajin mendokumentasikan celoteh buah hatinya. Salah satunya mbak DK Wardhani, seorang penulis buku anak yang tidak hanya menulis untuk anak-anak, namun juga menyimpan celoteh anaknya, Keni menjadi sebuah buku.
Gadis kecil ini bernama Kenia Dyanti Sukmarini, yang biasa dipanggil Keni. Usianya 8 tahun. Keni memang suka menulis, menggambar dan membuat puisi. Dan salah satu kreatifitas orangtuanya, yang mengumpulkan semua catatan Keni dan mengompilasinya menjadi sebuah buku cantik. Bukan hanya anak-anak, saya saja senang membacanya.
Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan untuk membuat review singkat tentang buku Celoteh Keni ini. Buku ini merupakan kumpulan tulisan, diary, cerita keseharian, pengalaman homeschooling, yang diilustrasikan sendiri oleh Keni. Di dalamnya, kumpulan gambar dan cerita Keni dikelompokkan menjadi 7 bagian.
Bagian pertama, merupakan kisah Keni dan keluarganya. Di dalamnya juga ada tulisan Adit, saudara kembar Keni. Di bagian ini, Keni bercerita tentang kegiatannya bersama keluarga dalam bentuk tulisan dan gambar-gambar yang lucu.

Bagian kedua, merupakan cerita aktivitas Keni dan Adit sebagai homeschooler. Sebagai homeschooler, buku ini juga merupakan portfolio, kumpulan karya yang kelak bisa menjadi dokumentasi kegiatan Keni selama menjadi pelaku homeschooling. Di bagian kedua ini, Keni membuat gambar-gambar sambil belajar Matematika, Science dan Bahasa. Sangat menarik lho, dan bisa menjadi tambahan ide bagi para orangtua homeschooler.
Bagian ketiga, Keni menuliskan tentang hobbynya. Buat adik-adik, bagian ini bisa menjadi referensi membuat karya seni lho. Keni menuliskan cara membuat kue bolu, membuat pembatas buku dan teknik menggambar. Unik sekali.

Keni dan homeschooling
Bagian keempat, merupakan kegiatan Keni bermain. Dunia Keni dan Adit memang sebagian besarnya adalah bermain. Beberapa aktivitas bermainnya Keni dituangkan dalam bentuk gambar dan cerita. Menarik deh untuk dibaca.
Saya lewati dulu bagian kelima, dan membahas tentang bagian keenam ya. Bagian ini adalah catatan Keni tentang sahabat. Ada bagian yang menarik, yaitu ada cerita bergambar di dalamnya. Dunia anak-anak tentang persahabatan selalu seru. Ini juga menunjukkan bahwa anak-anak homeschooling tidak punya masalah dalam sosialisasi dan interaksi dengan siapa saja. Semua bisa jadi temannya. Tak mengenal usia.
Nah, ini adalah bagian favorit saya. Di bagian kelima dan ketujuh banyak sekali karya-karya Keni. Komik, cerita bergambar dan beragam craft. Saya sukaaaa.
Dunia anak memang dunia yang penuh imajinasi. Seringkali kita, para orangtua tidak bisa menerka isi kepala anak kita. Kita melihatnya dari sudut pandang orangtua. Padahal, di dalam dunia mereka yang sederhana tersimpan banyak mutiara yang menarik untuk digali. Tidak hanya sebagai dokumentasi, namun juga sebagai sumber pembelajaran bagi orang tua.
Seperti satu surat Keni yang disampaikan kepada Bundanya dalam satu halaman di bukunya ini:
Assalamu’alaikum, Bu.
Aku mau tanya. Boleh, kan? Begini… ehm ☺
Kalau barangku sama barang Adit hilang, kok Ibu nyuruh
kami cari sendiri?
Kok Ibu nggak bantu cari?
Kalau barang Ibu hilang, kok aku disuruh bantu cari?
Jawab, ya, Bu ☺☺☺
Oke, sekian dari aku.
Insya Allah Ibu bisa membaca ini ya, Ibu tersayangku.
Selamat membaca.
Salam dari Keni untuk Ibu.
From Kenia Dyanti Sukmarini
Menyentuh, bukan? Jujur, saya penasaran dengan jawaban Bundanya :D.
Ini hanya satu bagian Celoteh Keni yang menarik. Secara umum, saya angkat topi buat Bunda-nya Keni, mbak DK Wardhani yang telaten mengumpulkan karya-karya Keni dan mengemasnya begitu menarik. Asik dibaca oleh anak-anak beragam usia. Ini bisa jadi bahan belajar juga lho, karena ada banyak inspirasi tentang bagaimana menyampaikan ide, keberanian untuk memvisualisasikan gagasan, menyalurkan emosi secara positif, dan juga menumbuhkan semangat berkarya seorang anak (from capungmungil.blogspot.com).
Jadi kalau teman-teman ingin mendorong anak-anak berkarya seperti Keni, baca buku Celoteh Keni ya.
anyway aku suka ilustrasinya mba,,,sampulnya juga..unyu
Keni mmg berbakat dlm hal ilustrasi. Nurun dr emaknya.
hihihi…lucu amat itu surat buat Bundanya *pengen nguwel2 Keni*
Iya ya..polos banget
Hahahaha… Itu lucu suratnyaaa…Kreatif banget ya, Keni, Teh. Ngiri deh 😀
Bener yan, aku juga suka iri liat orang kreatif. Ini anak 8 tahun pula
Aaaah sukaaa sama buku ini. Inspiratif banget. Anakku masih nabung buat beli sendiri. Eh, emaknya jadi ga sabar baca review ini. ^_^
Kalo ga salah ada giveawaynya lho..tapi kayaknya udahan.
Keni kereen!
Jadi terinspirasi mau bikinin celoteh dan gambar-gambar coretan Tio jadi buku. Buku ala-ala 🙂
Inspiratif banget ya anaknya, Ibunya pasti nggak kalah inspiratif.
Aku juga keidean abis lihat buku ini. Karya anak2 menumpuk blm digarap
Duh Keni, kreatif banget.
Jadi ingat corat-coret anakku yang berserakan.