Begini Cara Saya Memilih Baju Koko Anak

Begini Cara Saya Memilih Baju Koko Anak

Kalau ada yang suka beli baju di keluarga kecil saya, hanya Kayyisha. Mungkin karena anak perempuan yang menyukai barang-barang baru dan lucu. Selain itu juga badannya cepat meninggi, jadi bajunya cepat kekecilan. Tapi meskipun demikian, bukan berarti Kayyisha sering beli baju. Karena banyak juga baju-baju lama yang sudah pendek masih dia pakai khusus sebagai pakaian rumah.

Standar belanja di keluarga kami adalah, beli baju hanya saat perlu membeli yang baru. Bukan karena ingin beli. Ini bukan perarturan ataupun kesepakatan. Ini sebenarnya adalah sesuatu yang berjalan begitu saja tanpa diatur oleh siapapun. Kami bukan keluarga yang doyan belanja, senang hang out di mall ataupun hobby belanja online.

Alhamdulillah uang jadi awet kan? Hehehe, nggak juga. Karena kami senang beli buku dan jajan makanan. Ini yang sedang berusaha dimanage.

Dalam program being minimalist, memang selalu mengedepankan tentang management purschasing goods. Prinsipnya “Less is More”.

So why do we buy things we don’t need? Buat apa kita membeli sesuatu yang sebenarnya kita tidak butuhkan, termasuk pakaian. Artinya, kami memang baru akan membeli pakaian disaat butuh. Dan kalau ada satu yang masuk, artinya harus ada satu yang keluar. One in one out.

 

Kisah Baju Koko Kesayangan

Bagaimana dengan menjelang lebaran? Lumrah banget ya kalau menjelang lebaran kita beli baju baru. Supaya pada saat shalat Idul Fitri nanti kita berbusana terbaik. Kami juga harapannya beli baju baru khusus untuk lebaran. Tapi karena kesibukan dan menghindari kemacetan di toko, jadi seringkali mengurungkan niat belanja.

Untuk lebaran tahun ini, sepertinya sudah saatnya kami sedikit “memaksakan” diri untuk beli baju. Alasannya cuma satu: baju anak-anak sudah kesempitan dan usang. Terutama baju koko milik Naufal.

Saya nggak ingat kapan terakhir kali belikan baju koko buat dia. Rasanya sudah lamaa banget. Pernah suatu kali saya beli dua stel baju koko, lengkap dengan sajadah dan peci. Warnanya oranye dan biru. Eeh nggak pas di badan Naufal.

Saat beli, yang muat dipakai hanya celana dan pecinya. Bajunya masih kebesaran. Begitu bajunya muat, celananya kependekan dan pecinya kesempitan. Entah siapa deh yang salah, hihihi. Bajunya yang lebih sering dipakai karena ukurannya besar jadi bisa dipakai lebih lama. Tapi ternyata, Naufal sama seperti saya. Nggak suka pakaian yang neko-neko.

Saya yang suka pakai baju polos, dengan salah satu warna (baik jilbabnya atau gamisnya) mengandung unsur hitam. Naufal juga tidak suka lagi pakai baju koko yang berwarna-warni khas anak-anak. Satu-satunya baju koko yang hingga kini dipakai hanya yang warna putih. Jadilah 2 potong baju koko putihnya itu jadi baju koko kesayangan.

baju koko anak

Bagaimana Saya Membeli Baju Koko Anak Favorit

Dalam memilih baju koko anak biasanya saya menerapkan beberapa hal:

  1. Pilih berdasarkan kecocokan, bukan berdasarkan merk.

Saya dan keluarga bukan merk minded. Nggak pernah terikat dengan merk tertentu, kecuali saat beli sepatu keds ????. Anak-anak saya aktif olahraga, mulai basket, parkour, gym, taekwondo, futsal, yoga, berenang dan lainnya. Beberapa diantaranya membutuhkan sepatu yang rada awet. Nah merk-merk tertentu biasanya awet.

Tapi kalau baju, rasanya yang penting modelnya bagus dan harganya pas dengan kantong. Apalagi selera Naufal nggak neko-neko. Dia malah nggak suka baju koko anak yang anak-anak banget. Iyalah, udah remaja gitu ya. Jadi senangnya baju koko warna putih. Titik.

Namun, kalau teman-teman suka dengan merk tertentu pastinya boleh banget.

     2. Ajak anak kita untuk ikut memilih.

Saya sudah memberi kesempatan buat anak-anak memilih barang yang ingin dipakainya sejak mereka sudah bisa diajak komunikasi. Meski kadang kurang jelas dan pilihannya ajaib, paling tidak kita tahu kenapa dia memilih itu. Kalau menurut kita kurang pas, bisa kita komunikasikan kemudian.

     3. Belanja online aja.

Belanja ke Departement Store menjelang lebaran, Nay or Yay? Buat saya…Nay. Males ah berdesak-desakan di masa-masa ketika orang banyak yang menyiapkan untuk belanja lebaran. Jadi, saya lebih suka beli baju koko anak di toko online.

Lebih praktis, hemat ongkos, hemat jajan dan aman dari godaan belanja lainnya. Kalau saya sih lagi senang belanja di MatahariMall. Enak lah pokoknya, koleksi baju koko anak cukup beragam. Bukan hanya untuk anak sendiri, kadang kalau ingin sekalian belanja untuk keponakan-keponakan juga jadi praktis. Berbagai merk ada.

Jadi buat menjelang lebaran nanti, belanjanya di MatahariMall aja ya. Praktis dan hemat.  

matahari mall

*) postingan ini merupakan sponsored post, info lebih lanjut silakan baca disclosure

Share:

10 Comments

  1. June 1, 2017 / 3:04 pm

    Nah sama, baju kokoku, selain usang, udah kekecilan (ini perut kayaknya maju lagi deh berapa cm hahaha).

    Aku juga gak brand minded mbak. Aku mah harga minded hahaha. Tetep balik-balik ke harga. Cuma untuk sepatu, terakhir beli yang merek bagus karena niatnya untuk menunjang kegemaran baru : berlari (dari kenyataan) hehehe.

    • June 7, 2017 / 9:23 am

      Wkwkwkwk sama atuh, aku juga cheap clothes minded kok

  2. June 2, 2017 / 8:25 pm

    Anakku balita mbak jdi kalo pilih koko yang lucu motifnya hehehe…
    Ini baru beli koko turki yang kotak2 hihii

  3. June 2, 2017 / 10:50 pm

    Belanja ke dept store saat Ramadan buat saya juga Nay, Teh. Pernah dulu… dan jera. Menguras waktu, energi dan dompet. Hihihi… berjubel banget. Jadi emang milih belanja online atau beli sebelum Ramadan.

  4. June 5, 2017 / 11:46 am

    Dulu saya paling menghindari mall di saat Ramadhan. Biasanya rame banget. Tapi sejak Jakarta banyak banget mall, kadang ada beberapa yang sepi meskipun Ramadhan. Jadi nyaman belanjanya.

    Belanja online tetap saya lakukan. Biasanya sih sebelum Ramadhan, menghindari pengiriman yang ramai. Kadang jadinya suka telat sampai ke rumah

    • June 7, 2017 / 9:26 am

      Naah bener mbak, sebelum Ramadhan masih amannnn

  5. June 11, 2017 / 1:41 pm

    Managment yang bagus mbak… Perlu dicontoh… Karena paling susah itu ngindarin belanja baju… Kalau lagi banyak duit pasti susah mengendalikan…

  6. fadil
    June 11, 2017 / 1:43 pm

    Setuju nih… cara managment dalam belanja baju…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *