
Dulu ketika saya kecil, saya paling suka diajak jalan-jalan keliling Jakarta saat malam hari. Senang aja melihat kerlap lampu-lampu jalan yang berbaris dan cahaya yang mengintip dari jendela gedung-gedung tinggi. Panorama yang tidak bisa dinikmati pada siang hari.
Saat itu Jakarta belum macet seperti sekarang. Malam hari cenderung sepi dan lengang. Sekarang, rasanya sulit menikmati perjalanan di Jakarta baik siang maupun malam (kecuali tengah malam, kali ya) karena macetnya yang nggak habis-habis.
Sedangkan Bandung, waktu saya kecil dulu lebih sepi lagi. Apalagi Bandung terkenal dengan pohon-pohon besar berusia puluhan tahun yang menaungi jalan dari sisi-sisinya, membuat Bandung di waktu malam terasa makin gelap.
Tapi itu dulu. Sekarang, Bandung waktu malam malah menawarkan panorama yang indah. Bukan hanya café-café yang menjamur di beberapa area, tapi pemandangan dan suasana kota memang enak untuk dinikmati.
Kalau kamu sedang liburan di Bandung dan ingin menikmati wajah Bandung waktu malam hari, ada 5 hal yang bisa kamu lakukan
- Mencoba café dan resto
Banyak sekali café dan resto yang menarik untuk dikunjungi. Untuk mendapatkan pengalaman yang sensasional, kunjungi café yang ada di area tertinggi Bandung seperti di Setiabudhi, Dago Pakar atau Ciumbuleuit.
Café di sana biasanya menyajikan pemandangan Bandung dari atas yang cakep banget. Teras-terasnya sengaja dibuat menghadap tebing agar pengunjung bisa menikmati suasana Bandung waktu malam dari ketinggian
- Menikmati udara dingin di gunung yang tersebar di sekeliling Bandung
Kalau mau lebih tinggi lagi, lanjutkan dengan naik ke Lembang, Ciwidey atau Manglayang. Udara dingin dan kabut adalah teman sejati yang akan menemani perjalanan di sana. Cukup banyak obyek wisata yang bisa dikunjungi, seperti Gunung Tangkuban Parahu, Sari Ater dan Maribaya di Jalan Terusan Lembang – Subang, Kawah Putih dan Situ Patengan di Ciwidey.
- Keliling kota
Kalau kita berkeliling kota pada siang hari, tentunya kemacetan dan jalan-jalan padat akan menjadi pemandangan kita. Paling-paling, kita akan berakhir di mall atau factory outlet. Buat orang-orang yang nggak terlalu suka belanja seperti saya dan lebih suka berpetualang, tentu jalan-jalan siang hari keliling kota kurang seru. Tapi kalau Bandung waktu malam, akan nada pemandangan yang berbeda, seperti:
- Bangunan eksotis bergaya kumpeni akan lebih jelas kita lihat. Karena di malam hari, kendaraan dan pedangan kaki lima yang biasa menutupi bangunan itu nggak banyak. Jadi arsitektur bangunan bisa kita nikmati.
- Lapangan Gasibu. Memandang Gedung Sate di depan Lapangan Gasibu pada malam hari, indah juga lho. Apalagi kalau jago motret, pasti bisa dapat foto keren di sini.
- Jembatan Pasupati. Memang agak susah untuk berhenti di atas jembatan ini kalau kita mengendarai mobil. Kalau pakai motor, kamu bisa berhenti sejenak di atas jembatan dan menikmati panorama Bandung waktu malam hari dari ketinggian.
- Halaman Masjid Agung. Tahu kan bagaimana kondisi halaman Masjid Agung saat siang hari? Ramai banget. Kalau malam, suasana lebih lengangdan lampu-lampu minaret masjid akan menyala dan menyajikan pemandangan indah.
- Jalan Braga. Jalan ini selalu cantik baik pagi, siang ataupun malam. Tapi tentu saja saat malam hari ada nuansa sedikit mistik kalau kita berjalan di sepanjang jalan ini. Berasa di Eropanya beneran deh. Soalnya nggak banyak kendaraan yang lalu lalang. Kalau buat saya sih, lampu-lampu klub mulai tampak kelap-kelipnya agak mengganggu dan merusak kesyahduan Braga ;p.

Tapi kalau kamu keliling kota Bandung waktu malam, harus siap-siap juga melihat pemandangan aneh di beberapa ruas jalan. Misalnya di Jalan Naripan dan Otista (kalau nggak salah, saya gak ngeh nama jalannya), kalau kamu memelankan kendaraan dan menajamkan mata, akan terlihat banyak wanita-wanita berpakaian seksi berjajar bak tiang lampu jalan setiap beberapa meternya. Warna baju yang gonjreng dan dandanan menor, memang membuat mereka “menyala” melebihi sorot lampu pinggir jalan.
Ini yang disayangkan sebenernya. Karena dulu, waktu saya kecil, hanya ada beberapa area tertentu aja yang diisi oleh wanita dan “wanita jelmaan” ini. Tapi sekarang kok tambah banyak ya. Tanya kenapa??
- Jajan di pinggir jalan
Ada beberapa jajanan pinggir jalan yang sering saya kunjungi sejak jaman kuliah dulu. Biasanya saya dan teman-teman “kabur”sejenak dari tempat kos malam-malam saat kelaparan usai belajar. Iya, belajar. Nggak percaya?? 😀
Tempat ini biasanya menjual roti bakar, pisang keju, internet (indomie telor kornet), susu milo dan sebagainya. Sebenarnya ini jajanan anak kos banget. Tapi saya dan suami mewajibkan mencoba jajanan ini setiap kami ke Bandung untuk mengenang masa muda masing-masing ;p.
(Baca: Bandung dan Sudut Favorit Saya)
- Berendam air panas
Waah ini pengalaman seru banget. Kebayang ya, udara Bandung yang dingin dan kita berendam di air panas, rasanya nyaman dan melegakan banget. Kalau mau melakukan ini, kita harus mengunjungi tempat-tempat yang memiliki sumber air panas alami seperti di Ciwidey atau Lembang.
Nah, kelima hal di atas adalah hal-hal seru yang bisa kita lakukan di Bandung pada malam hari. Jadi kalau traveling di Bandung, jangan diam-diam di hotel aja. Sayang banget kesempatannya. Apalagi kalau kamu suka kuliner dan fotografi. Momen indah ini bisa digunakan untuk mengeksplor hobby kamu.
Namun ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan untuk jalan-jalan di Bandung waktu malam hari. Diantaranya:
- Pakai jaket. Iya, Bandung kan dingin. Makin malam, udaranya makin menusuk tulang. Apalagi kalau kamu mau turun dari kendaraan dan menikmati suasana alamnya, jaket harus dipakai supaya jalan-jalannya tetap nyaman. Tips memilih jaket, gunakan jaket yang tipis aja. Nggak perlu lah pakai jaket tebal seperti kamu mau traveling ke Eropa. Jumper atau sweater pun bisa diganakan.
- Pakai sepatu. Ini juga untuk melindungi dari udara dingin, dan nyamuk. Iya, di beberapa area saya menemukan cukup banyak nyamuk. Biasanya sih area yang dekat dengan pepohonan. Karena nyamuk kan suka sembuyi di antara dedaunan atau semak.
Nggak perlu sepatu khusus kalau kamu hanya jalan-jalan biasa. Yang pasti sih pakai sepatu yang menutupi kaki dan nyaman untuk jalan-jalan. Jangan pakai sepatu pesta, ya. Hehehe.
Kalau saya sih, suka pakai sepatu KEDS karena nyaman dipakai jalan kaki. Nggak bikin kaki lecet.
- Celana atau rok panjang. Yoi, jangan sekali-kali pakai celana atau rok pendek. Dingin bow. Alasannya sama seperti di atas, untuk melindungi kamu dari udara dingin dan nyamuk.
- Topi atau kupluk. Kalau kamu mau naik gunung, atau pergi ke puncak tertinggi Bandung, kayaknya perlu deh pakai kupluk untuk melindungi kepala dan telinga dari udara dingin. Kalau jalan-jalannya di tengah kota sih kayaknya nggak terlalu perlu, ya.
- Kendaraan. Sebaiknya nggak mengandalkan kendaraan umum. Saya khawatir beberapa kendaraan umum jurusan tertentu nggak beroperasi selama 24 jam. Khawatirnya saat kamu mau pulang atau kembali ke hotel, nggak ada lagi angkot/busnya.
Bisa bawa mobil atau motor. Jangan bawa sepeda lah, ya, karena jalanan di Bandung naik turun. Capek ngegowesnya.
Beneran seru lho menikmati kota Bandung waktu malam hari. Saya baru saja melakukannya dua minggu yang lalu bareng keluarga. Kami naik ke puncak tertinggi Bandung di area Dago. Lalu berhenti di salah satu sudut dimana kita melihat Bandung dari ketinggian. Lalu mencoba mengambil beberapa foto dari sana.

pemandangan Bandung waktu malam hari dari ketinggian
Kami juga berhenti di depan halaman Masjid Agung dan mencoba memotret Gedung Merdeka dari atas jembatan penyeberangan. Lalu kami keliling kota hingga hampir tengah malam dan jajan roti bakar. Jalan-jalan ini nggak menghabiskan banyak uang karena kami praktis nggak perlu membayar tiket apapun. Hanya menyiapkan uang bensin dan uang jajan yang nggak terlalu besar. Kalau mau lebih irit, bisa membawa bekal sendiri :).
***
Jadi pengen liburan. Memang tempat favorit liburanku itu ke gunung. Rasanya enak seger dan dingin 😀
Jadi, pilih gunung atau pantai, Lia? Hehe
Bandung waktu malam ternyata seru. Banyak resto yang pemandangannya oke banget ya. Dan ternyata jalanannya juga masih ramai, jadi keluar malam juga ngga was-was.
Kayaknya Bandung hidup terus 24 jam sekarang, mulai mirip Jakarta
Ke bandung udah beberapa kali tapi masih aja bingung sama kotanya yg berkelok kelok
Jalanan Bandung memang dulunya dirancang mirip sarang laba2, berkelok-kelok n saling tersambung.
Jarang jalan-jalan ke Bandung Mbak. Tapi kalau ke Bandung sukanya ke Ciater (masuk Bandung coret ya). Suka aja liat kebun teh.Kalau anakku sukanya berendamair panas. Hihi..
Bandung coret dikit kok mbak, hehehe. Memang asyik bgt tuh ke Ciater, apalagi berendemnya malem-malem..wiiih.
Yang selalu saya inget dari Bandung, jalanan one way. Sampe pernah disemprit polisi terus malah dikasih tau jalan saking liat muka saya yang melas abis kayanya x))
Huaaa di Bandung memang banyak jalan one way. Kalau belum hafal memang membingungkan banget.
malam itu kadang indah apalagi bertaburan bintang, melihat kota di malam hari menakjubkan. cuma bandung tuh macet
Kalau malem udah nggak macet kok mbak.
Bandung emang Kereenn
Iyaaaa 😀
keren ya di bawah jembatan pasopati ada beebrapa taman diantaranay taman film, taman skateboard
Ada taman jomblo jg mba ^_*
kangen sama Bandung, euy. Udah lama gak ke sana 🙂
Pdhl deket aja ya, tp mmg hrs menyediakan waktu khusus sih ya spy puas
pengenn banget ke bandung. tapi bayangin macetnya jadi males. biasa pp kalo ke bandung. harusnya nginep ya kalo ke bandung jadi energi masih fresh buat jalan2 n sempet menikmati suasana malam
Iya, sempetin nginep supaya bisa menikmati byk tempat
Belum pernah ke Bandung… tapi pasti suatu saat aku akan datang ^^
Waah harus harus 😀
Paling suka menikmati Bandung saat malam hari di ketinggian, sambil menikmati city light dengan bandrek atau kopi hangat plus mi instan atau jagung bakar atau ketan bakar. Duuuhh nikmat banget deh.
Duuuh eta teh perfect pisaaan.
Pokoknya aku suka semua ada yang di Bandung Teh 😀
Hal2 sederhana pun terasa sangat istimewa
Sama teeeh, saya malah lg mengajukan proposal pindah ke Bandung. Hehehe
jadi kangen bandung, udh lama juga gak kesana… semoga bisa kembali lagi
Aamiin
Duh.. Kapan ya bisa ke Bandung. Ngiler sama kulinernya. Makan muluuuu yg dipikirin. Hihihi… Btw.. Sepatunya bagus, Teh 😀
Kapan dong…? Barengan yuk, hehehe
kalau aku suka ke punclut. pemandangan malamnya bagus banget. makanannya juga murah meriah. makanan khas sunda gitu
Paling seneng juga sama lampu-lampu kalau malam. Apalagi ngeliatnya dari ketinggian, widiiiw, melongo terus2an pasti. Heheheh
Saya udah terobsesi sama Bandung dari jaman Petualangan Sherina sampe sekarang nge-fans sama walikotanya. Tapi belum kesampaian. Bandung selalu ada dalam list must visitnya saya, berendam di air panasnya juga udah masuk ke dalam to-do-list. Makasih infonya ^^
Semoga harapannya terkabul ya mbak Annisa ^^
Jadi kangen Bandung dan kepengen ke Bandung
Saya belom pernah keliling Bandung malem-malem Mbak Anne. Pasti seru tuh. Dan saya ngebayangin jalan keliling pake KEDSnya kok jadi mupeng ama sepatunya yaaa. Huehehehhe.
keliling kota macet waktu malam, karena jam pulang kerja hehe
Saya kelilingnya malem banget, udah lewat jam macet. kalau masih jam pulang kantor mah sama aja menyiksa diri deh, hehe
jadi pengen liburan ke bandung. Thank you uda sharing informasi yang sangat berguna ini
Cage dan resto yg bisa ngeliat bandung dr atas apa aja yg keren mbak
Banyak kalo jalan ke arah Dago atas, Ciumbuleuit atau Setiabudhi/Lembang