Masih Tentang Audisi

Percaya nggak percaya, saya masih ikut dalam Audisi-nya Gradien. Sekarang saya masih bersama 86 peserta lainnya (dari sekitar 700an peserta awal) yang bertahan hingga ke minggu ke-9. Mungkin kedengarannya hebat, ya ketika masih ada di 86 besar dari besarnya angka peserta. Wuih, nggak sama sekali.

Saya yakin, 600an peserta yang gugur itu bukan karena mereka tereliminasi, tapi karena mereka mundur dengan sendirinya. Ya, saya yakin banget keberadaan saya di audisi ini karena faktor kenekatan saya yang masih terus mengirimkan tugas kepada panitia setiap minggunya.

Sembilan minggu (satu minggunya berupa tugas ulangan) mengikuti audisi menulisnya Gradien ini banyak memberikan nilai positif dan sumbangan ilmu. Saya jadi tahu bagaimana menulis sebuah cerpen 3000 kata hanya menggunakan dialog (tugas GWA 05&06). Saya jadi bisa menulis sebanyak 6000 kata hanya dalam waktu 2 hari (sebenarnya waktu yang diberikan 5 hari, tapi saya ngerjainnya SKS ;p). Saya juga belajar membuat cerita dengan makna tertentu, tanpa menggunakan kata-kata yang menjelaskan maksud makna tersebut (misal, cerita kematian tapi nggak pake kata ‘mati’, ‘meninggal’, ‘kubur’, ‘sakit’, dsb). Saya juga belajar melukiskan setting cerita murni tanpa unsur-unsur pendukung cerita (dialog, karakter,plot,dsb).

Pfiuuh, buat saya yang masih belajar nulis, pekerjaan ini memang bikin sesak nafas, kepala migrain dan mual-mual (serius lho). Dengan deadline yang pendek saya mulai belajar berdisiplin.

Yang paling penting, saya bisa belajar menguasai hambatan-hambatan internal yang sering muncul dalam kegiatan menulis ini.

Seringkali saya mulai ingin menyerah. Malas melanjutkan audisi, dan memilih kembali ke kebiasaan lama. Tapi selalu batal. Batalnya kemalasan ini sih biasanya karena dorongan kuat (tenaganya bener-bener gede, nih) dari dua teman saya yang sama-sama ikut *teriakin nama Fitri & Yanti*. Mungkin akan berbeda kalau saya ikut ini sendirian. Bisa jadi dari tugas ke 05 saya udah mundur.

Harapannya di audisi ini, ya tentunya saya bisa menulis lebih baik, lebih disiplin dan lebih profesional. Kalau bisa sampai 5 besar, saya seneng banget pastinya *senyumperih*. Tapi nggak usah jauh-jauh mengkhayal 5 besar, sampai posisi sekarang aja saya udah seneng banget. Udah banyak dapat tambahan ilmu. Dan bonusnya, jadi nambah stok cerpen juga. Hehehehe.

Udah ya, saya mau nulis lagi. Doakan berhasil.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *